Kamis, 24 Maret 2016

10 Fakta Astronomi yang Menakjubkan sekaligus membingungkan

10 fakta astronomi yang mengejutkan dan mungkin bisa memicu anggukan kepala Anda. Dari sekian banyak teka-teki itu, beberapa diantaranya sudah menjadi fakta

Lirazan - Alam semesta menyimpan begitu banyak misteri. Dari sekian banyak teka-teki itu, beberapa diantaranya sudah menjadi fakta, karena hukum evolusi alam semesta yang mengikat dan terus berlaku, fakta tersebut bersifat relatif.

Berikut Saya rangkum 10 fakta astronomi yang mengejutkan dan mungkin bisa memicu anggukan kepala Anda.

1. Lama Waktu pesawat ruang angkasa mencapai galaksi terdekat

Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pesawat ruang angkasa untuk bisa nencapai galaksi terdekat? Jawabannya tergantung seberapa cepat ia melaju.

Saat ini, ada dua galaksi terdekat kita. Galaksi tersebut adalah galaksi tidak beraturan, ilmuwan mengidentitaskan keduanya dengan Magellanic Besar dan Magellanic Kecil. Selain itu, galaksi spiral andromeda juga diidentifikasi sebagai galaksi beraturan terdekat kita.

Dan sekarang mari kita coba hitung berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai galaksi terdekat kita.

Jarak Magellanic Besar adalah 179.000 tahun cahaya, sedangkan Magellanic Kecil 210.000 tahun cahaya.

Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun di ruang hampa dengan kecepatan 186.000 mil per detik atau sekitar 5.880.000.000.000 mil! Jadi, galaksi terdekat masih sangat jauh dari kita. Selain itu, teknologi yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan antar galaksi jauh di luar kemampuan kita saat ini.

2. Berat badan kita berubah, tergantung di planet mana kita berada

Seberapa kuat daya tarik yang terasa tergantung pada seberapa besar planet tempat kita berada. Jika kita berada di planet dengan massa lebih Besar dari bumi, kita akan merasa lebih berat, dan di planet dengan massa lebih kecil kita akan merasa lebih ringan.

Jika kita membuat satu perjalanan di tata surya kita dan menempatkan diri di tanah planet yang berbeda, kita akan melihat bahwa timbangan badan kita menunjukkan jumlah yang berbeda pada planet yang berbeda. Hal ini karena medan gravitasi di permukaan planet memiliki nilai yang berbeda antara satu dan lainnya.

Jika medan gravitasi planet yang kita tempati saat ini adalah dua kali lipat gravitasi Bumi, kita akan nemiliki berat dua kali lebih besar dibandingkan kita di bumi, hal inipun akan terjadi untuk planet lainnya.

Berat yang kita rasakan tergantung pada banyak hal, termasuk massa tubuh kita yang sebenarnya, massa planet kita berada, dan seberapa jauh kita dari pusat planet itu.

Sebagai contoh, seorang astronot dengan berat 75 kg di Bumi akan akan mengalami perubahan berat menjadi hanya 28 kg di Mars, 175 kf di Jupiter, 67 kg di Uranus, dan lain seterusnya.

3. Kita sedang melihat masa lalu

Ketika melihat bintang, kita sebenarnya melihat ke masa lalu. Banyak bintang yang kita lihat di malam hari pada kenyataannya telah mati. Baca laju gerak waktu adalah sejajar.

Cahaya dari bintang-bintang jauh dan atau galaksi memerlukan waktu lama untuk mencapai kita, hal itu menunjukkan bahwa kita sedang benar-benar melihat benda-benda yang muncul ratusan, ribuan atau bahkan jutaan tahun yang lalu sebelum bisa terlihat oleh kita di Bumi.

Jadi, seperti yang kita lihat di langit malam ini, kita secara nyata sedang melihat ke masa lalu dimana cahaya yang kita lihat itu bukan cahaya saat ini. Dan ini menjelaskan mengapa cahaya supernova yang terjadi ribuan tahun yang lalu baru terlihat baru-baru ini di Bumi.

4. Suhu merkurius bisa mencapai -173 celcius

Meskipun Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari, suhunya bisa mencapai -280 derajat F, dibawah suhu beku. Mengapa? Ada penjelasan sederhana.

Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari, ia berputar perlahan-lahan, dan tidak memiliki banyak kondisi untuk menjebak panas, hal ini menyebabkan suhu yang sangat bervariasi.

suhu Merkurius bisa berkisar antara -279 Fahrenheit (-173 Celsius) pada malam hari dan 801 Fahrenheit (427 derajat celcius) sepanjang hari. Suhu yang cukup panas untuk melelehkan timah.

5. Badai "abadi" di sistem tata surya kita

Jupiter memiliki beberapa cuaca paling ekstrim dan dasyat di Tata Surya kita. Badai raksasa seperti amukan "Great Red Spot" berada pada atmosfer yang tebal, seperti hujaman yang luar biasa dari petir dan telah berlangsung selama bertahun-tahun atau bahkan berabad-abad.

The Great Red Spot, yang telah berlangsung setidaknya 300 tahun, adalah tiga kali lebih besar dari Bumi dan pertama kali terlihat oleh ilmuwan Inggris Robert Hooke pada tahun 1664. Warna spot yang bervariasi, kadang-kadang membuat sulit untuk terlihat selain karena awan tebal Jupiter. Ia bergerak ke seluruh planet dalam sebuah band yang tetap dan pada jarak yang tetap dari khatulistiwa.

Ukuran The Great Red Spot begitu besar, jika diibaratkan, mungkin puluhan Bumi bisa masuk ke dalamnya.

6. Jumlah Bintang yang menakjubkan di alam semesta

Di Dekat galaksi kerdil NGC 1569 adalah 'sarang' aktivitas kelahiran bintang kuat dengan melepaskan "gelembung besar" dan juga "super-gelembung" yang menjadi peran utama teka-teki utama galaksi.

Berdasarkan hal itu, ilmuwan memperkirakan bahwa jumlah bintang di alam semesta lebih besar dari jumlah pasir di semua pantai di dunia! Pada malam yang cerah, kita bisa melihat jumlah Bintang setara dengan segenggam pasir.

Diperkirakan, batas maksimum pandangan mata kita pada malam yang sangat cerah, mata manusia hanya dapat melihat sekitar 3.000 bintang. Ada diperkirakan 100.000.000.000 di galaksi kita sendiri, galaksi Bima Sakti.

7. Kekuatan dasyat Matahari kita

Matahari begitu besar, dari ukurannya, diperkirakan satu juta Bumi bisa muat di dalamnya. Matahari memasok semua energi kita, dan tanpa itu, Bumi kita akan lebih dingin dan lebih gelap dari Pluto. Suhu matahari adalah sekitar 14 juta derajat Celsius di pusatnya.

NASA telah mengamati matahari dari jarak terdekat, terutama pada bagian bintik matahari, flare matahari, dan coronal mass ejections (CME). Meskipun jarak matahari adalah lebih dari 92 juta mil dari Bumi, "Penyimpangan" matahari dapat mempengaruhi kita di Bumi melalui radiasi (satu-satunya jenis perpindahan panas yang dapat melakukan perjalanan melalui ruang hampa).

Matahari menghasilkan energi begitu besar, jika diibaratkan, setiap detik inti melepaskan setara dengan 100 miliar bom nuklir.

Namun, Matahari relatif kecil dibandingkan dengan bintang lainnya.

8. Betelgeuse, Supernova baru akan lahir dengan "segera"

Betelgeuse adalah salah satu bintang yang dapat dilihat di langit malam. Ini sebagai tanda bagian barat (kanan) bahu dari Rasi Bintang Orion the Hunter (pemburu), atau sang raksasa, di galaksi yang jauh M82.

Betelgeus adalah bintang paling terang kesembilan di langit malam dan kedua paling terang di konstelasi Orion. Bintang Ini adalah supergiant merah, sekitar 13.000 kali lebih terang dari matahari kita dan lebih dari 1000 kali lebih besar.

Jika kita menempatkan Betelgeuse di tempat Matahari, maka hal tersebut akan memperpanjang masa orbit Jupiter.

Para astronom tahu bahwa Betelgeuse satu hari nanti akan meledak sebagai supernova.

9. Gunung berapi di bulan milik Jupiter

Bulan bernama Jupiter Io, secara umum diketahui penuh dengan gunung berapi. Puluhan ventilasi aktif memenuhi pandangan lanskap, termasuk dataran dingin raksasa, gunung yang tinggi dan cincin vulkanik seukuran California.

Gunung berapi di bulan Jupiter Io adalah tempat terpanas di tata surya dengan suhu melebihi 1.800 K (1.527 C). gunung berapi Io mengeluarkan materi dengan kecepatan 1 km setiap detik, yang berarti 20 kali kecepatan maksimal gunung berapi di Bumi.

Gumpalan asap yang naik setinggi 300 km ke angkasa begitu besar, saking besarnya, asap tersebut dapat dilihat dari Bumi dengan Hubble Space Telescope.

Hal inilah yang mungkin menjadikan satelit alami tersebut menjadi yang paling luar biasa sebagai bagian Jupiter, ditambah satu-satunya "tubuh" yang dipenuhi vulkanik aktif di Tata Surya. Sangat panas; panas yang luar biasa di interior Io, yang tergambarkan melalui vulkanisme permukaan, sehingga 25 kali lebih banyak aktivitas vulkanik dibandingkan dengan yang terjadi di Bumi.

10. Kepadatan rendah dan aneh Saturnus, fitur enam sisi tersebut dikenal sebagai segi enam

Saturnus memiliki kepadatan terendah dari planet manapun di tata surya kita. Karena Kepadatan yang begitu rendah, Saturnus akan mengapung jika ditempatkan di dalam air.

Share on Facebook
Share on Twitter
Tags :

Related : 10 Fakta Astronomi yang Menakjubkan sekaligus membingungkan

0 komentar:

Posting Komentar